Demen Melali

Tangan Pancawara Hutan Pinus Pengger Yogyakarta berada di Jl. Dlingo-Patuk, Pantirejo, Terong, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Di objek wisata Pinus Pengger Yogyakarta terdapat instalasi seni yang sangat artistik yang terbuat dari akar-akaran atau ranting yang dianyam hingga membentuk karya seni yang dipakai spot foto. Disamping bisa berfoto diantara pohon-pohon pinus yang tinggi menjulang, spot yang paling diburu untuk foto selfie adalah instalasi seni yang dibuat untuk pengunjung yang dipakai backdrop saat foto. Instalasi seni yang dibuat diantaranya adalah Tangan Pancawara, Tangan Kingkong yang juga sebagai landmark dari objek wisata Pinus Pengger Yogyakarta. Instalasi yang lain juga sangat instagramable sebagai background sebuah foto. Tangan Kingkong Untuk bisa berfoto di instalasi tangan kingkong harus bergilir karena banyaknya pengunjung. Bagi pengunjung yang berfoto diinstalasi tangan kingkong, jika diambil sendiri dengan kamera hp sendiri tidak bayar atau digratiskan.

Batu Alien sebuah nama unik yang diberikan kepada sebuah tempat wisata baru pasca erupsi Gunung Merapi. Spot Batu Alien Merapi merupakan situs tempat ditemukannya sebuah bongkahan batu besar yang ditemukan oleh warga di tepi Kali Gendol , yang sebelum Gunung Merapi meletus batu tersebut tidak ada. Bongkahan batu tersebut berasal dari perut Gunung Merapi yang dipindahkan ketempat tersebut bersama aliran lahar melewati kali Gendol yang hanya beberapa meter dari tempat tersebut. Oleh sopir jeep yang memandu kami menjelaskan bahwa batu tersebut oleh warga yang menemukannya disebut Batu Alian ( alian bahasa Jawanya pindah ). Jadi awalnya disebut Batu Alian. Namun dikemudian hari untuk menarik pengunjung diplesetkan menjadi Batu Alien . lebih uniknya lagi kalau bongkahan batu tersebut dilihat dari sudut tertentu sekilas nampak wajah makhluk astral dari luar angkasa yang populer disebut alien. Jadi sangat pas situs tersebut diberi nama Batu Alien yang menjadi objek wisata. Pengunjung y

Kerangka Kerbau @Museum Mini Sisa Hartaku Museum Mini Sisa Hartaku terletak di Jl. Petung Merapi, Petung, Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kami berkunjung ke Museum Mini Sisa Hartaku saat liburan sekolah. Kami diantarkan dengan jeep ke museum ini dengan sopir yang bertindak sebagai guide. Kami naik mobil jeep dengan menggunakan helm ( helm yang biasa dipakai pekerja proyek ) menuju lokasi. Dalam perjalanan kami melewati pemukiman dan puing-puing bekas rumah penduduk yang masih tersisa karena amukan Gunung Merapi. Menikmati perjalanan dari atas jeep dengan guncangan yang sangat keras melewati jalanan berbatu ( makanya wajib pakai helm ). Sampai dilokasi mobil jeep diparkir rapi dan tidak lupa ambil beberapa foto dengan latar jeep. Beranjak menuju museum, pertama yang diperkenalkan adalah miniatur rumah sebelum kena amukan letusan Gunung Merapi. Rumah yang masih tersisa sekarang difungsikan sebagai museum, jadi pengunjung bisa membayangkan dahsya

Savana Munduk Cinta Tulamben menjadi hits dan viral setelah lokasi ini dipergunakan oleh Polda Bali menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-91untuk menggelar kegiatan Gelora Garuda Merah Putih . Disamping sebagai tempat untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda juga untuk menyampaikan pesan perdamaian dari Bali untuk  Papua . Di Savana Munduk Cinta dibangun patung Burung Garuda Pancasila, patung ini terbuat dari sabut kelapa dan kelopak pembungkus bunga kelapa ( kloping ). Patung ini berdiri diatas gundukan bukit diantara padang tandus yang sangat luas. Musim kemarau yang panjang dan kering sehingga hanya terlihat bebatuan bekas lava letusan Gunung Agung dan beberapa pohon kecil, padang rumput yang kering serta tanaman khas yang disebut " blu ".  Lokasi Savana Munduk Cinta di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Lokasinya terletak di destinasi utama di Karangasem terutama penggila atraksi menyelam. Tulamben sendiri sejatinya terkenal kare

Hi! Ada yang suka travelling? Ada yang ingin berkunjung ke Gili Trawangan? Kesana lewat mana? Admin coba kasi saran kesana, salah satunya lewat Bali timur, tepatnya yaitu lewat Amed atau Pantai Jemeluk. Pantai Jemeluk disamping terkenal lokasi snorkeling dan diving terbaik di Bali, juga dipakai dermaga speed boat untuk menyebrang dari Bali ke Gili / Lombok atau sebaliknya. Sahabat traveller yang mencoba ke Gili Trawangan dari Amed bisa memilih boat yang dipakai, ada beberapa operator speed boat yang menawarkan jasa penyebrangan Bali -Lombok / Gili Trawangan. Kebetulan saat Saya kesana pakai speedboat Freebird. Sudah standby disana jam 8 pagi waktu setempat. Penumpang tiap hari hampir semuanya wisman, untuk lokal bisa dihitung dengan jari. Saat artikel ini di-publish harga tiket dikisaran Rp 275.000,- sampai Rp. 300.000,-. Waktu yang ditempuh kurang lebih 45 menit sampai 1 jam.  Untuk Akomodasi di Gili Trawangan, sahabat traveller bisa pesan lewat online atau travel di daerah

Hi! Kali ini saya membagikan tips cara menginap gratis dengan download aplikasi OYO di handphone Anda. Anda bisa men-download di Aplikasi store dan mengisi kode refferal ini IG3MN6 atau bisa download langsung tanpa memasukkan kode referal melalui link berikut https://share.oyorooms.com/IG3MN6 saat mendaftar dan point yang didapat saat mendaftar dengan memasukkan kode IG3MN6 saat artikel ini dibuat adalah Rp 100.000,- ( Oyo Money ) dan pemilik kode referal mendapatkan Rp 50,000,- dan Rp 50.000,- lagi saat Anda check out. Reward atau ponit ini bisa digunakan saat melakukan booking hotel hotel di aplikasi OYO. Anda juga bisa mengundang teman, kerabat melalui WA dengan fitur yang ada di aplikasi OYO dan mendapatkan reward berupa oyo money. Setiap Anda mengundang dan mereka mendaftar point yang didapatkan adalah Rp 50.000,-. Kalau anda download langsung di aplikasi dan tanpa memasukkan kode referal atau bukan dari link download yang dikirimkan seseorang, maka Anda hanya mendapatkan

Pada rangkaian Upacara Panca Wali Krama di Pura Besakih, pada tanggal 8 April 2019. Saya bersama keluarga kecil berkesempatan pedek tangkil ngaturang sembah bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Berangkat dari rumah yaitu dari Dusun Penggak Sajeng, Desa Labasari pagi-pagi sekali.  Sampai disana sekitar jam 9 pagi, kebetulan masih agak sepi dan dapat parkir dekat pura, kemudian langsung menuju Pura Ratu Pasek Besakih. Kondisi anak saya kurang enak badan ( mungkin mabuk perjalanan ) badannya sangat dingin. Dia minta dibelikan mie instan hangat harganya kurang dari sepuluh ribuan. Selesai makan kemudian antre masuk ke pelataran pura. Pemedek di Pedharman Pasek berjubel memenuhi pelataran, dengan kondisi anak saya yang kurang enak dan berdiri berjam-jam, beruntung ada seorang ibu yang menawarkan minyak Fr*** care ( Terima kasih Bu....) kemudian saya oleskan di pelipis, dahi , uluhati dan keadaannya berangsur membaik. Kemudian masuk ke halaman  utama Pura Ratu Pasek Besakih. Tam

Desa Sade merupakan salah satu desa tradisional Lombok yang dijadikan destinasi wisata. Saya berkunjung ke Desa Sade ikut acara TA / TO famtrip pada tanggal 15 maret 2019. Saat tiba sudah ada penyambutan dengan gambelan Gendang Beleq ( Musik Tradisonal Suku Sasak ). Selanjutnya disuguhkan atraksi Peresean atau kalau di Bali ada atraksi sejenis yang bernama Gebug Ende yang berada di wilayah Desa Seraya , Karangasem. Gambelan Gendang Beleq dan Peresean biasanya berdasarkan permintaan ( Base on request ) oleh tour operator lokal kalau bawa rombongan, jadi tidak setiap saat ditemukan atau disuguhkan. Kedua atraksi penyambutan ini disuguhkan dihalaman setelah pintu masuk. Setelah acara selesai ada guide ( pemandu ) lokan yang menjelaskan tentang Peresean dan Gendang Beleq . Saya sempat ambil dokumentasi dan beberapa potong video dan saya upload di berbagai situs berbagi video dan bahkan sempat live di medsos.  Selanjutnya mengikuti pemandu menyusuri jalan setapak ke perkamp