DESA SADE , DESA TRADISIONAL DI LOMBOK

Desa Sade merupakan salah satu desa tradisional Lombok yang dijadikan destinasi wisata. Saya berkunjung ke Desa Sade ikut acara TA / TO famtrip pada tanggal 15 maret 2019. Saat tiba sudah ada penyambutan dengan gambelan Gendang Beleq ( Musik Tradisonal Suku Sasak ). Selanjutnya disuguhkan atraksi Peresean atau kalau di Bali ada atraksi sejenis yang bernama Gebug Ende yang berada di wilayah Desa Seraya, Karangasem. Gambelan Gendang Beleq dan Peresean biasanya berdasarkan permintaan ( Base on request ) oleh tour operator lokal kalau bawa rombongan, jadi tidak setiap saat ditemukan atau disuguhkan. Kedua atraksi penyambutan ini disuguhkan dihalaman setelah pintu masuk. Setelah acara selesai ada guide ( pemandu ) lokan yang menjelaskan tentang Peresean dan Gendang Beleq. Saya sempat ambil dokumentasi dan beberapa potong video dan saya upload di berbagai situs berbagi video dan bahkan sempat live di medsos. 

Selanjutnya mengikuti pemandu menyusuri jalan setapak ke perkampungan suku sasak Desa Sade. Hal yang wajib dilakukan adalah foto selfie hehehehhe...dengan latar belakang bangunan tradisional yang disebut lumbung. Kemudian masuk kedalam rumah dan melihat fasilitas yang masih primitif ( seperti fasilitas di dapur i meme sewaktu saya masih anak-anak ), Pemandu juga menjelaskan dengan detil mengenai Desa Sade. Selanjutnya Melihat cara menenun kain sasak disini juga saya ambil video ( Cara menenun di peragakan oleh crew yang ikut famtrip ). Sebelum mencapai tempat parkiran saya melihat nenek-nenek yang sudah renta, mereka menjual souvenir beberapa gelang perhiasan yang terbuat dari kain ( Saya membelinya beberapa ) dan bahkan sempat foto bareng nenek-nenek mengabadikan moment saat disana ( foto diambil oleh crew famtrip ).

Nah bagi yang penasaran dan ingin melihat langsung......#Yoookkk ke Lombok!







Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PANTAI WATES YEH MALET

Image
Pantai Wates Yeh Malet adalah objek wisata baru yang terletak diantara perbatasan Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem. Pantai Wates Yeh Malet tidak terlalu jauh dengan pura Sad Kahyangan di Bali yaitu Pura Goa Lawah . Dan juga tidak terlalu jauh dengan lokasi pembuatan garam secara tradisional di Pantai Kusamba ( yang sekarang juga menjadi tujuan wisata atau tampak dengan plang yang dipasang " Traditional salt maker "' ) namun belum dikelola secara profesional dan belum dipromosikan secara baik. Bahkan para blogger belum ada yang membahas tentang pembuatan garam di pantai Kusamba sebagai objek wisata. Kembali ke Pantai Wates Yeh Malet mencoba menawarkan tempat foto yang keren berupa landmark letter " Pantai Wates Yeh Malet", namun saat saya ambil foto selfie masih dalam tahap pengerjaan proyek dan letter pantainya belum terpasang. Tampaknya Landmark yang dibangun mengadopsi atau konsepnya sama dengan landmark letter yang sudah dulu selesai sepert...
Read more

Batu Alien Merapi

Image
Batu Alien sebuah nama unik yang diberikan kepada sebuah tempat wisata baru pasca erupsi Gunung Merapi. Spot Batu Alien Merapi merupakan situs tempat ditemukannya sebuah bongkahan batu besar yang ditemukan oleh warga di tepi Kali Gendol , yang sebelum Gunung Merapi meletus batu tersebut tidak ada. Bongkahan batu tersebut berasal dari perut Gunung Merapi yang dipindahkan ketempat tersebut bersama aliran lahar melewati kali Gendol yang hanya beberapa meter dari tempat tersebut. Oleh sopir jeep yang memandu kami menjelaskan bahwa batu tersebut oleh warga yang menemukannya disebut Batu Alian ( alian bahasa Jawanya pindah ). Jadi awalnya disebut Batu Alian. Namun dikemudian hari untuk menarik pengunjung diplesetkan menjadi Batu Alien . lebih uniknya lagi kalau bongkahan batu tersebut dilihat dari sudut tertentu sekilas nampak wajah makhluk astral dari luar angkasa yang populer disebut alien. Jadi sangat pas situs tersebut diberi nama Batu Alien yang menjadi objek wisata. Pengunjung y...
Read more

Pantai Bebayu, Labasari

Image
Pantai Bebayu terletak di Dusun Bebayu, Desa Labasari, Kec. Abang, Kab. Karangasem, Bali. Pantai Bebayu menawarkan pemandangan alam dengan pasir hitam dan laut yang biru. Pada pagi hari dari Pantai Bebayu dapat melihat matahari terbit atau sunrise, bahkan kalau cuaca cerah dapat melihat Gunung Rinjani dengan jelas. Di Pantai Bebayu dapat ditemukan jukung atau perahu nelayan tradisional milik nelayan yang merupakan mata pencaharian penduduk setempat. Disini juga dapat ditemukan ladang penggaraman secara tradisional, saat artikel ini ditulis masih tersisa dan aktif satu buah tempat penggaraman. Dulu sewaktu penulis masih kecil di Pantai Bebayu banyak dijumpai ladang garam, bahkan salah satu pusat pembuatan garam secara tradisional. Namun, sekarang sudah beralih fungsi menjadi hotel ( saat artikel ini ditulis masih dalam pembangunan, dan sudah ada yang lebih dulu selesai dibangun dan sudah beroperasi ). Sistem pembuatan garam tradisional sama dengan yang ada di Amed ( yaitu hanya ...
Read more