Batu Alien Merapi

Batu Alien sebuah nama unik yang diberikan kepada sebuah tempat wisata baru pasca erupsi Gunung Merapi. Spot Batu Alien Merapi merupakan situs tempat ditemukannya sebuah bongkahan batu besar yang ditemukan oleh warga di tepi Kali Gendol, yang sebelum Gunung Merapi meletus batu tersebut tidak ada. Bongkahan batu tersebut berasal dari perut Gunung Merapi yang dipindahkan ketempat tersebut bersama aliran lahar melewati kali Gendol yang hanya beberapa meter dari tempat tersebut. Oleh sopir jeep yang memandu kami menjelaskan bahwa batu tersebut oleh warga yang menemukannya disebut Batu Alian ( alian bahasa Jawanya pindah ). Jadi awalnya disebut Batu Alian. Namun dikemudian hari untuk menarik pengunjung diplesetkan menjadi Batu Alien. lebih uniknya lagi kalau bongkahan batu tersebut dilihat dari sudut tertentu sekilas nampak wajah makhluk astral dari luar angkasa yang populer disebut alien. Jadi sangat pas situs tersebut diberi nama Batu Alien yang menjadi objek wisata. Pengunjung yang suka ikut program lava tour atau wisata merapi wajib mengunjungi Batu Alien. 

Kawasan wisata Batu Alien menawarkan pemandangan yang spektakuler. Kali Gendol yang meliuk berkelok-kelok dan bila cuaca cerah dengan panorama Gunung Merapi dengan punggungnya yang menganga menyajikan keindahan yang tiada tandingnya. Batu Alien menjadi saksi peristiwa meletusnya Gunung Merapi tahun 2010 silam. Disamping Batu Alien juga terdapat spot menarik lainnya seperti gardu pantau dan lambang hati. Jadi pengunjung bisa berfoto sepuasnya dengan background Gunung Merapi, tetapi untuk foto di spot batu alien harus antri karena banyaknya pengunjung.

Batu Alien
Lokasi objek wisata Batu Alien yaitu di daerah Jambu, Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi ini yaitu dengan mobil jeep off road mengingat rute yang dilalui untuk sampai di objek wisata Batu Alien terbilang ekstrem dengan jalan berbatu dan berdebu. Nah agar tidak penasaran!
Yoookkkk berkunjung ke Objek Wisata Batu Alien!



























 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pura Dalem Ped, Nusa Penida

Image
Pura Dalem Ped terletak di Desa Ped, Nusa Penida. Pura Dalem Ped ada juga yang menyebut Pura Penataran Ped karena mengacu pada adanya penataran, ada yang menyebut Pura Dalem Ped karena ada dalemnya. Pura Dalem Ped adalah salah satu pura yang banyak dikunjungi oleh umat Hindu dari seluruh pelosok Bali. Umat Hindu datang dalam rangka melakukan persembahyangan atau tirta yatra. Kalau ada umat Hindu datang ke Nusa Penida melakukan persembahyangan, pasti datang ke Pura Dalem Ped . Keberadaan Pura Dalem Ped ini dikeramatkan dan aura mistis masih sangat kental jika Anda melakukan tirta yatra ke Pura ini.  Di Pura Dalem Ped , Umat Hindu datang untuk melakukan persembahyangan pada hari-hari suci seperti tilem, purnama, dan hari baik lainnya. Umat Hindu datang untuk memohon keselamatan, kerahayuan, kesejahteraan, dan kedamaian. Konon, umat Hindu yang sembahyang di Pura dalem Ped tidak boleh menggunakan bunga pucuk, tidak boleh menggunakan saput poleng, dan tidak boleh menyanyikan
Read more

Makna Tari Rejang Lilit Yang Merupakan Simbol Batu Lamben yang terkait dengan Sejarah Perang Tulamben

Image
 Tari Rejang adalah sebuah tarian yang ditampilkan secara khusus saat ritual keagaamaan sebagai persembahan suci dalam menyambut kedatangan para dewa yang datang dari kahyangan dan turun ke bumi. Khusus Tari Rejang Lilit yang ada di Banjar Adat Merita yang  ditampilkan saat piodalan Ngusaba Ayu maupun Ngusaba Dangsil, disamping sebagai persembahan suci dan penghormatan kepada dewa atas berkenannya turun ke Bumi juga ada kaitannya dengan sejarah perang tulamben yaitu simbol Batu Lamben yang didalamnya terdapat Cili Kumalasa ( Batu Lamben adalah batu yang ada di pura melanting Desa Tulamben yang dipertaruhkan pada judi sabung ayam oleh penduduk tulamben dengan pelaut bugis). Tari Rejang lilit ditarikan dengan gerak-gerik sederhana oleh dua kelompok perempuan dari arah berbeda, berbaris bergerak maju perlahan kemudian membentuk dua bangunan spiral yang semakin mengecil, penari pada barisan terakhir adalah seorang anak kecil sebagai simbol Cili Kumalasa. Kemudian satu kelompok penari laki-
Read more